Selasa, 22 Januari 2013

Binary Digit

Bit
Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka biner (basis 2). Sebagai contoh, angka 1001011 memiliki panjang 7 bit. Digit biner hampir selalu digunakan sebagai satuan terkecil dalam penyimpanan dan komunikasi informasi di dalam teori komputasi dan informasi digital. Teori informasi juga sering menggunakan digit natural, disebut nit atau nat. Sementara, komputasi kuantum menggunakan satuan qubit, sebuah potongan informasi dengan kemungkinan informasi tersebut bernilai benar.
Bit juga digunakan sebagai satuan ukuran, yaitu kapasitas informasi dari sebuah digit biner. Lambang yang digunakan adalah bit, dan kadang-kadang (secara tidak resmi) b (contohnya, modem dengan kecepatan 56 kbps atau 56 kilo bit per second/detik). Satuan ini dikenal juga sebagai shannon, dengan lambang Sh.
Digit Biner
Claude E. Shannon pertama kali menggunakan kata bit dalam sebuah karya ilmiah pada tahun 1948. Ia menjelaskan bahwa kata tersebut berasal dari John W. Tukey, yang pada tanggal 9 Januari 1947 menulis sebuah memo kepada Bell Labs. Di dalam memo tersebut, beliau memendekkan kata "binary digit" (digit biner) menjadi "bit".
Bit bekerja seperti saklar lampu, dalam arti sebuah bit bisa "menyala" atau "mati". Sebuah bit dapat bernilai "satu" atau "nol", "benar" atau "salah". Bit juga dapat memuat informasi untuk membedakan dua hal yang bertentangan satu sama lain. Sebagai contoh, sebuah bit dapat menandakan apakah seseorang adalah "warga negara Indonesia". Bit tersebut bernilai "benar" apabila orang tersebut adalah "warga negara Indonesia", dan bernilai "salah" apabila tidak.
Satuan
Bit, sebagai sebuah satuan, adalah jumlah informasi yang dapat dibawa oleh dua pilihan yang mempunyai kemungkinan yang sama. Bit melambangkan kapasitas dari sebuah digit biner. Satu bit sama dengan 0.693 nat (ln(2)), atau 0.301 hartley (log10(2)).
Bit lebih menekankan pada penyimpanan data sebagai digit biner, dan biasa digunakan ketika membicarakan tentang kapasitas data. Shannon, walaupun mempunyai arti yang sama dengan bit, lebih mekekankan pada jumlah informasi yang dikandung.
Singkatan/lambang
Sampai saat ini, belum ada persetujuan atas lambang resmi yang dapat digunakan untuk bit dan byte. Patokan yang sering dikutip, IEC 60027 oleh International Electrotechnical Commission, menetapkan bahwa "bit" adalah lambang untuk satuan bit, sebagai contoh "kbit" untuk merujuk pada kilobit. Akan tetapi, patokan tersebut tidak menetapkan lambang apa yang dapat digunakan untuk byte.
Patokan lain yang juga sering dikutip, IEEE 1541 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers menetapkan "b" sebagai lambang untuk bit, dan "B" untuk byte. Konvensi ini banyak dipakai dalam ilmu komputer, tetapi belum diterima secara internasional, karena beberapa halangan berikut:
  • kedua simbol ini sudah dipakai untuk satuan lain: "b" untuk barn dan "B" untuk bel;
  • "bit" adalah singkatan dari "binary digit", jadi tidak ada alasan untuk menyingkatnya lagi;
  • biasanya lambang untuk sebuah satuan hanya menggunakan huruf besar jika satuan tersebut dinamakan untuk menghormati seseorang;
  • istilah byte tidak digunakan di negara-negara berbahasa Perancis, negara-negara ini menggunakan istilah octet (lambang: "o"), sehingga sulit untuk membuat persetujuan secara internasional;
Satuan bel jarang digunakan sendirian, karena biasanya bel digunakan dalah bentuk decibel, atau "dB". Jadi, kemungkinan konflik antara "B" untuk byte dan bel sangatlah rendah, walaupun kedua satuan ini sering digunakan dalam satu bidang, sebagai contoh dalam telekomunikasi.
Lebih Dari Satu Bit
Byte adalah sebuah kumpulan bit. Saat pertama kali digunakan, byte mempunya panjang yang tidak tetap. Sekarang, byte umumnya mempunyai panjang sebesar delapan bit. Byte yang mempunyai panjang delapan bit juga dikenal sebagai octet. Sebuah byte bisa mempunyai 256 nilai yang berbeda (28 nilai, 0–255). Nilai sebesar empat bit disebut juga nibble, dan bisa mempunyai 16 nilai yang berbeda (24 nilai, 0–15).
"Word" adalah sebuah istilah untuk kumpulan bit yang lebih besar. Tetapi, jumlah bit yang digunakan dalam sebuah word juga tidak tetap. Besar sebuah word ditetapkan oleh besarnya register dalam CPU komputer. Dalam arsitektur IA-32, sebuah "word" mempunyai besar 16 bit, dan double word atau dword mempunyai besar 32 bit. Dalam arsitektur lainnya, word mempunyai besar 8, 32, 64, 80 bit dan lain-lain.
Istilah untuk jumlah bit yang lebih besar dapat dibentuk dengan menggunakan imbuhan yang standar, sebagai contoh kilobit (kbit, Kb, atau ribu bit), megabit (Mbit, Mb, atau juta bit), gigabit (Gbit, Gb, atau milyar bit), dan terabit (Tbit, Tb, atau trilyun bit). Kerancuan masih sering terjadi dalam penggunaan satuan-satuan ini dan singkatannya.
Beberapa instruksi komputer (seperti xor) bekerja dengan memanipulasi bit secara langsung.
Kecepatan transfer data dalam telekomunikasi atau jaringan komputer biasanya menggunakan istilah bit per detik (bit per second atau bps), dan dalam satuan yang lebih modern digunakan satuan kilobit per detik (kilobit per second atau kbps), contohnya koneksi Internet (TelkomNet Instan = 56 Kbps, dan Speedy = 384 Kbps), dan yang lebih canggih lagi adalah megabit per detik (megabit per second atau Mbps), koneksi berkecepatan ini misalnya koneksi LAN (kecepatan 10 Mbps/100 Mbps).

Konversi Bit
Sesungguhnya, satuan bit itu bukan per seribu, namun tepatnya per seribu dua puluh empat (1024). Untuk pembulatan, biasa digunakan 1000.

Jumat, 04 Januari 2013

Unifa Diharap Beri Sinar Bagi Kampus Lain

Kampus Baru Berlantai Sembilan Dibangun

 KERTAS UKM PERS  –Universitas Fajar (Unifa) di jalan Racing Center terus berbenah diri mengikuti perkembangan zaman. Jumlah mahasiswa yang terus bertambah dengan keluaran-keluaran (alumni) yang siap kerja, menjadikan kampus ini cukup dimintai para generasi muda. Menjawab hal itu, maka pihak Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang, membangun kampus megah sembilan lantai untuk menampung mahasiswa yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Rabu (19/12) kemarin lalu, Wakil Presiden RI (2004-2009), HM Jusuf Kalla (JK) mengawali pembangunan gedung kampus Universitas Fajar (Unifa) Makassar dengan melakukan peletakan batu pertama di Aula Kampus Unifa.

Acara itu dihariri Wakil Gubernur Provinsi Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, Ketua Yayayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang, H Syamsu Nur, Mantan Rektor Unifa, Prof Halide, serta KH Sanusi Baco. JK yang akrab disapa JK ini menuturkan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pihak universitas atau penyelenggaran pendidikan harus menyiapkan fasilitas yang baik dan layak digunakan. “Saya cuma mau bilang, pendidikan sangat penting. Apa lagi menjadi mahasiswa. Sebab perkembangan zaman harus dibarengi dengan kualitas ilmu dan pengetahuan yang dimiliki,” jelas JK. Ia menambahkan, saat ini bukan lagi bicara tentang jumlah tapi mutu dan kualitas.

Masyarakat Sulsel harus cerdas, khususnya generasi muda. Sebab dalam membentuk jati diri yang berkualitas, tidak hanya sekedar kuliah, tapi juga bagaimana bersikap di masyarakat. “Kampus Fajar ini diharapkan dapat menjadi kampus yang memberikan sinar bagi kampus lain dan masyarakat Makassar,” tambahnya. Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang, HM Alwi Hamu, menuturkan apa yang telah disampaikan kepada yayasan dua bulan lalu untuk pembangunan gedung telah direalisasikan. “Dengan adanya pembangunan gedung ini, diharapkan mahasiswa dapat dikirim ke luar negeri seperti ke Taiwan, begitu juga sebaliknya.

Setelah pembangunan kampus Unifa ini sebagai kampus pertama. Dalam benak kami, akan ada kampus kedua yang terletak di pinggir kota,” sebutnya. Rektor Unifa Makassar, Prof Dr Sadly, dalam sambutanya mengatakan, jumlah pendaftaran mahasiswa baru di Unifa saat ini terus mengalami kenaikan hingga 45 persen. Sebelumnya hanya berada diangka 23 persen pertahun. Dan wisuda 2013 nanti, Unifa kembali melakukan wisuda 200 orang sarjana. Menurutnya, menjadikan Unifa sebagai universitas yang berkualitas. Pihak akademik bersama Yayasan Pendidikan Fajar harus membangun kampus yang mampu menampung hingga ribuan mahasiswa.

“Pengembangan Unifa ini menjadi kampus percontohan pengembangan usaha atau pembelajaran intrepreneurship bagi mahasiswa, pelajar dan masyarakat Sulsel,” terangnya. Menurutnya, pengembangan sistem pendidikan yang akan ada di Unifa termasuk gedung baru ini nantinya dapat menampung hingga 18 ribu mahasiswa baru. “Kehadiran Pak Jusuf Kalla dalam peletakan batu pertama pembangunan kampus Unifa ini, diharapkan akan menjadi spirit bagi mahasiswa Unifa menuju Indonesia tangguh,”